Di saat banyak produsen ponsel yang menggunakan platform Android, lantas apakah yang membedakan satu dengan lainnya. Sebenarnya banyak hal yang dapat membedakan seperti desain, kualitas material, dan layanan purna jual disamping faktor intangible seperti kekuatan merek dan kepercayaan publik.
Namun, di sisi teknologi mungkin satu sama lain tidak terlalu banyak berbeda. Prosesor dan sistem operasi yang sama. Beberapa produsen mencoba melakukan experiment dengan mengembangkan user interface sendiri sehingga tak tampak seperti tampilan Android standar.
Smartphone ini bisa dibilang berteknologi gado-gado. Jadi tak hanya teknologi yang biasa ada di ponsel, tapi juga bercampur dengan teknologi perangkat lain. Sebut saja layar Reality Display, berbasis pada Bravia Engine, teknologi yang awalnya dijumpai di televisi Sony, serta sensor kamera Exmor R for mobile.
Inilah buah merger Sony dan Ericsson di industri ponsel. Sebelumnya, Sony Ericsson juga memanfaatkan teknologi dan menggunakan merek Walkman untuk jajaran ponsel musiknya. Kali ini, teknologi Sony yang sudah ditanam di TV LCD pun diadopsi ke ponsel.
Dengan Exmor R, kamera 8,1 megapixel yang dimiliknya dapat memotret dalam kondisi low light. Sementara Mobile Bravia Engine membuatnya bisa langsung sync saat kabel HDMI dihubungkan ke layar LCD TV dan menampilkan video playback dengan kualitas yang sama dan mulus.
Sejauh ini, dua teknologi Sony tersebut memang yang menjadi kekuatan Xperia Arc tentu tanpa mengesempingkan fitur-fitur utama lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, kameranya digunakan untuk memotret di tempat yang temaram dan kurang pencahayaan. Hasil fotonya jelas kentara sekali dibandingkan hasil foto dengan kamera Xperia X10 yang keluar setahun lalu. Dengan Xperia Arc tetap saja noise dan kesan buram terdapat dalam foto, namun objek terlihat sangat jelas dan tajam.
Untuk menjajal Mobile Bravia Engine, smartphone dihubungkna ke layar LCD Sony Bravia dengan kabel HDMI. Seketika video yang tengah diputar langsung muncul di layar televisi dengan kualitas yang tidak berubah dan nyaris tanpa jeda dengan video yang sedang diputar di layar ponsel. Bahkan, karena fitur ini, remote control televisi tetap dapat dipakai untuk mengatur menu video tersebut.
Di sisi user interface, Sony Ericsson tetap mempertahankan Timescape yang menyajikan stream layanan social networking, email, dan SMS di layar depan serta Mediascape untuk menyajikan konten multimedia secara terintegrasi. Di Mediascape ada fitur intinite button yang jika diklik mengantarkan ke hasil pencarian YouTube terkait konten yang tengah dilihat.
Beberapa perbaikan juga dilakukan dibanding smartphone Android versi sebelumnya. Misalnya, kini Xperia Arc sudah mendukung pinch to zoom di hampir semua menu. Sistem operasinya sudah Android 2.3 atau versi teranyar yang disebut Gingerbread yang mendukung penuh Flash. Pemindahan widget ke halaman muka lebih mudah dilakukan karena tinggal tap and drag. Beberapa folder kini dapat dikumpulkan dan diberi nama sendiri. Daftar aplikasi juga dapat diurutkan sesuai alphabet, terakhir diunduh, atau paling sering dipakai, untuk memudahkan pencarian.
Selain fitur dan teknologi pendukung, desain juga yang diunggulkan. kesan pertama adalah desainnya terlihat unik. Ponsel ini memiliki bagian belakang yang melengkung ke dalam, dengan titik tertipis 8,7mm. Ya, Xperia Arc termasuk teramping di antara ponsel Android lainnya. Bahannya didominasi metal yang cukup solid dan nyaman dalam genggaman.
Di satu sisi, desain tersebut bisa dikatakan elegan dan berseni, membuatnya mampu tampil beda dari ponsel cerdas lainnya. Namun bisa jadi ada pula yang menilai tampilan Xperia Arc sedikit aneh.
Terdapat tiga tombol fisik untuk melakukan navigasi di bawah layar. Badan ponsel dihiasi HDMI port, 3.5mm headphone jack, microUSB slot sampai tombol kamera. Sekadar catatan, tombol kamera berukuran kecil sehingga mungkin menyulitkan bagi pengguna yang memiliki tangan besar.
Layarnya 4,2 inci dengan dimensi keseluruhan 125 x 63 x 8,7 milimeter. beratnya hanya 117 gram. Komputasinya didukung prosesor Qualcomm 1 GHz dan memori RAM 512 MB. Masih banyak lagi yang dapat dieksplorasi dari fitur-fitur Xperia Arc saat resmi tersedia nanti.
Menurut berita satu unit Xperia Arc akan dibanderol seharga Rp 5,499 juta..
No comments:
Post a Comment